February 14, 2013

Ada Lambang Yahudi di Sajadah!


Lambang YahudiArtikel ini juga telah dikutip dari 'efairy-holywar' dan beberapa rangkaian blog lain yang pernah ditutup oleh pihak tertentu karena membongkar rahasia sulit 'The Elite'.Walau bagaimanapun pembongkaran misteri ini akan terus dibuat demi menyelamatkan kesucian dan kehormatan Agama Islam. Mungkin banyak yang telah mengetahui perkara ini.Namun sekiranya anda belum mengetahui,silakan cari tahu!!.Ini sangat penting demi memelihara akidah anda. Subliminal message atau pesan bawah sadar merupakan signal atau pesan yang terdapat dalam media lain, yang dirancang untuk melewati di atas normal pikiran / presepsi manusia. Pesan itu sebenarnya tidak dapat disadari/ diketahui, namun dalam situasi tertentu dapat mempengaruhi pikiran, perilaku, tindakan, sikap, sistem kepercayaan dan sistemnilai secara positif maupun negatif. Istilah bawah sadar berarti “ beneath a limen “ (ambang indrawi). Subliminal berasal dari bahasa Latin, kata sub yang berarti di bawah, dan limen, yang berarti ambang (This is from the Latin words sub, meaning under, and limen, meaning theshold).

Kini kita akan langsung saja yang berhubungan dengan sajadah.Ya, sajadah yang digunakan oleh anda untuk alas solat. Apa yang menariknya disini? Silakan perhatikan dahulu gambar/gambar dibawah :


Lambang Yahudi

Lambang Yahudi


Berdasarkan gambar Master Karpet di atas, saya mengambil tiga cirinya :

Lambang Yahudi

Lambang Yahudi

Lambang Yahudi

Sekarang kita akan perhatikan contoh salah satu sejadah yang telah diambil. Silahkan perhatikan baik.baik

Lambang Yahudi di Sajadah

1. checkered floor

2. bulan dan bintang dan

3. 2 tiang (Joachim & Boaz)

Perhatikan sejadah di atas, ia juga mempunyai 3 ciri yang saya nyatakan yiaitu bintang dan bulan, lantai berpetak (checkered floor) dan 2 tiang.

bagaiamana ?? percaya tidak percaya simbol2 yahudi itu ada disejadah kita .

uraian beberapa istilah diatas yang berkemungkinan membingungkan anda

1) Freemason
Freemason dan Illuminati adalah cabang-cabang pertubuhan Dajal Laknatullah.Tiada bezanya di antara dua pertubuhan ini, keduanya menganut agama menyembah Iblis dan Syaitan, mengamalkan sihir dan memuja-muja mistik sesat (antaranya percaya kepada kuasa angka dan bentuk geometri).Namun freemason telah tampil seolah-olah sebuah pertubuhan yang halal dan memperjuangkan kebajikan.Kini ahli mereka berada diseluruh dunia termasuk Malaysia yang rata-ratanya dianggotai oleh golongan elit.

2) Lantai Hitam & Putih/Checkered Floor
Lantai yang digunakan dalam ritual freemasonry (berpetak hitam-putih)

3) Bulan dan Bintang
Biasa terdapat dalam logo dan simbol yang digunakan oleh freemasonry,dan turut digunakan didalam ritual penyembahan syaitan.Bulan dan bintang turut digunakan sebagai simbolik keIslaman di kebanyakan negara termasuk Malaysia (walaupun ianya bukan logo Islam)

4) All seeing eye
Simbolik/propoganda "The Hidden Hand/Dajjal" seperti yang tercetak dibelakang wang dollar U.S.

Selain itu, lihat juga di sajadah berikut ini, betapa banyak nya simbol-simbol yahudi di dalam sejadah masjid masjid kita .

Lambang Yahudi di Sajadah

Lihatlah, betapa banyaknya simbol-simbol yahudi yang tersimpan dibalik sajadah yang kita gunakan sehari-hari, .

dan, bukan sampai disitu saja!! ,

tanpa kita sadari ada yang lebih berbahaya lagi, yakni adanya simbol seks dibalik sejadah tersebut.

perhatikan baik-baik 

Lambang Yahudi di Sajadah

Inilah perancangan jahat Yahudi dan Nasrani yang banyak di antara kita tidak mengetahui dan sadar. Mereka akan mnjadikan KITA SESAT DALAM KEADAAN BERIMAN .Walaupun dengan perkara sekecil ini, mereka tetap menjalankan rancangan jahat mereka.

Diharapkan di dalam kehidupan sehari hari , kita semua lebih berhati-hati dan lebih peka setelah membaca artikel ini

Gambar Adegan Seks di Sajadah

" sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Al-Baqarah 109

Lambang Yahudi di Sajadah

Man tasyabbaha bi qaumin fahua minhum”.Bermaksud: Barangsiapa yang menyerupai sesuatu kaum, maka seseorang itu terdiri dari kalangan mereka iaitu kaum berkenaan).


February 12, 2013

cara membuat tombol next page pada blog


Pada postingan kali ini saya akan berbagi artikel tentang cara membuat tombol next page pada blog, yang mana tombol ini berfungsi buat mengarahkan para pengunjung untuk melihat halaman demi halaman yang berada pada blog kita berdasarkan angka yang tertera dalam tombol tersebut.

Artikel ini diperuntukkan buat blog-blog yang memang templatenya belum memiliki tombol next page, dan apabila template blog anda sudah memilikinya tombol next page ini, silahkan anda abaikan saja segera artikel ini namun anda jangan segera keluar dari blog saya ini dan anda saya perintahkan untuk segera mencari artikel-artikel lain yang ada pada blog Catatan Penaini...oke...! ( galak amat ya...ini mah pemaksaan namanya bos...hehehehehe...).
Bila anda masih bingung juga seperti apakah tampilannya, silahkan anda lihat gambar seperti yang ada dibawah ini.


Bagaimana...sudah jelaskah gambarnya...? apabila sudah jelas, kini kita akan mulai ke cara pembuatannya. Silahkan ikuti panduannya ya...
  • Masuk ke akun blogger anda. ( ingat blog anda...bukan blog orang lain...! )
  • Pada  tampilan Dashboard klik Design kemudian klik Edit HTML
  • Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan saya sarankan backup dulu template blog anda dengan mengklik Download Full Template.
  • Centang kotak kecil yang bertuliskan Expand Template Widged.
  • Silahkan anda cari kode ]]></b:skin>
  • Copy kode yang ada dibawah ini kemudian paste di atas kode ]]></b:skin>
.showpageArea a {text-decoration:underline;}
.showpageNum a {text-decoration:none;border: 1px solid #cccccc;margin:0 3px;padding:3px;}
.showpageNum a:hover {border: 1px solid #cccccc;background-color:#cccccc;}
.showpagePoint {color:#333;text-decoration:none;border: 1px solid #cccccc;background: #cccccc;margin:0 3px;padding:3px;}
.showpageOf {text-decoration:none;padding:3px;margin: 0 3px 0 0;}
.showpage a {text-decoration:none;border: 1px solid #cccccc;padding:3px;}
.showpage a:hover {text-decoration:none;}
.showpageNum a:link,.showpage a:link {text-decoration:none;color:#333333;}

  • Kemudian cari kode </body>
  • Copy kode yang ada dibawah ini dan paste kan diatas kode </body>
<script type='text/javascript'>
var pageCount=5;
var displayPageNum=5;
var upPageWord=&#39;Previous&#39;;
var downPageWord=&#39;Next&#39;;
</script>
<script src='http://marbun.googlecode.com/files/scriptsnext.js' type='text/javascript'/>
  • Dan terakhir silahkan Save Template anda.
  • lalu nikmati hasinya, dijamin anda pasti puas, hahaha
Bagaimana mudah bukan...? silahkan anda mencobanya.


Sumber: http://davotmarbun.blogspot.com/2011/11/cara-membuat-tombol-next-page-pada-blog.html#ixzz2KgqsGIKt

February 11, 2013

Sejarah hidup Imam Ghozali


Imam Al Ghazali, sebuah nama yang tidak asing di telinga kaum muslimin. Tokoh terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf. Memiliki pengaruh dan pemikiran yang telah menyebar ke seantero dunia Islam. Ironisnya sejarah dan perjalanan hidupnya masih terasa asing. Kebanyakan kaum muslimin belum mengerti. Berikut adalah sebagian sisi kehidupannya. Sehingga setiap kaum muslimin yang mengikutinya, hendaknya mengambil hikmah dari sejarah hidup beliau.

Nama, Nasab dan Kelahiran Beliau

Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A'lam Nubala' 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/191). Para ulama nasab berselisih dalam penyandaran nama Imam Al Ghazali. Sebagian mengatakan, bahwa penyandaran nama beliau kepada daerah Ghazalah di Thusi, tempat kelahiran beliau. Ini dikuatkan oleh Al Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatan pendapat ini kepada salah seorang keturunan Al Ghazali. Yaitu Majdudin Muhammad bin Muhammad bin Muhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin Abul Fadhl bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintu Abu Hamid Al Ghazali yang mengatakan, bahwa telah salah orang yang menyandarkan nama kakek kami tersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali).
Sebagian lagi mengatakan penyandaran nama beliau kepada pencaharian dan keahlian keluarganya yaitu menenun. Sehingga nisbatnya ditasydid (Al Ghazzali). Demikian pendapat Ibnul Atsir. Dan dinyatakan Imam Nawawi, “Tasydid dalam Al Ghazzali adalah yang benar.” Bahkan Ibnu Assam’ani mengingkari penyandaran nama yang pertama dan berkata, “Saya telah bertanya kepada penduduk Thusi tentang daerah Al Ghazalah, dan mereka mengingkari keberadaannya.” Ada yang berpendapat Al Ghazali adalah penyandaran nama kepada Ghazalah anak perempuan Ka’ab Al Akhbar, ini pendapat Al Khafaji.
Yang dijadikan sandaran para ahli nasab mutaakhirin adalah pendapat Ibnul Atsir dengan tasydid. Yaitu penyandaran nama kepada pekerjaan dan keahlian bapak dan kakeknya (Diringkas dari penjelasan pentahqiq kitab Thabaqat Asy Syafi'iyah dalam catatan kakinya 6/192-192). Dilahirkan di kota Thusi tahun 450 H dan memiliki seorang saudara yang bernama Ahmad (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A'lam Nubala' 19/326 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/193 dan 194).

Kehidupan dan Perjalanannya Menuntut Ilmu

Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf (yang dibuat dari kulit domba) dan menjualnya di kota Thusi. Menjelang wafat dia mewasiatkan pemeliharaan kedua anaknya kepada temannya dari kalangan orang yang baik. Dia berpesan, “Sungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya ingin memperbaiki apa yang telah saya alami pada kedua anak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya.”

Setelah meninggal, maka temannya tersebut mengajari keduanya ilmu, hingga habislah harta peninggalan yang sedikit tersebut. Kemudian dia meminta maaf tidak dapat melanjutkan wasiat orang tuanya dengan harta benda yang dimilikinya. Dia berkata, “Ketahuilah oleh kalian berdua, saya telah membelanjakan untuk kalian dari harta kalian. Saya seorang fakir dan miskin yang tidak memiliki harta. Saya menganjurkan kalian berdua untuk masuk ke madrasah seolah-olah sebagai penuntut ilmu. Sehingga memperoleh makanan yang dapat membantu kalian berdua.”

Lalu keduanya melaksanakan anjuran tersebut. Inilah yang menjadi sebab kebahagiaan dan ketinggian mereka. Demikianlah diceritakan oleh Al Ghazali, hingga beliau berkata, “Kami menuntut ilmu bukan karena Allah ta’ala , akan tetapi ilmu enggan kecuali hanya karena Allah ta’ala.” (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/193-194).

Beliau pun bercerita, bahwa ayahnya seorang fakir yang shalih. Tidak memakan kecuali hasil pekerjaannya dari kerajinan membuat pakaian kulit. Beliau berkeliling mengujungi ahli fikih dan bermajelis dengan mereka, serta memberikan nafkah semampunya. Apabila mendengar perkataan mereka (ahli fikih), beliau menangis dan berdoa memohon diberi anak yang faqih. Apabila hadir di majelis ceramah nasihat, beliau menangis dan memohon kepada Allah ta’ala untuk diberikan anak yang ahli dalam ceramah nasihat.
Kiranya Allah mengabulkan kedua doa beliau tersebut. Imam Al Ghazali menjadi seorang yang faqih dan saudaranya (Ahmad) menjadi seorang yang ahli dalam memberi ceramah nasihat (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/194).

Imam Al Ghazali memulai belajar di kala masih kecil. Mempelajari fikih dari Syaikh Ahmad bin Muhammad Ar Radzakani di kota Thusi. Kemudian berangkat ke Jurjan untuk mengambil ilmu dari Imam Abu Nashr Al Isma’ili dan menulis buku At Ta’liqat. Kemudian pulang ke Thusi (Lihat kisah selengkapnya dalam Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/195).
Beliau mendatangi kota Naisabur dan berguru kepada Imam Haramain Al Juwaini dengan penuh kesungguhan. Sehingga berhasil menguasai dengan sangat baik fikih mazhab Syafi’i dan fikih khilaf, ilmu perdebatan, ushul, manthiq, hikmah dan filsafat. Beliau pun memahami perkataan para ahli ilmu tersebut dan membantah orang yang menyelisihinya. Menyusun tulisan yang membuat kagum guru beliau, yaitu Al Juwaini (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A'lam Nubala' 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/191).

Setelah Imam Haramain meninggal, berangkatlah Imam Ghazali ke perkemahan Wazir Nidzamul Malik. Karena majelisnya tempat berkumpul para ahli ilmu, sehingga beliau menantang debat kepada para ulama dan mengalahkan mereka. Kemudian Nidzamul Malik mengangkatnya menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad dan memerintahkannya untuk pindah ke sana. Maka pada tahun 484 H beliau berangkat ke Baghdad dan mengajar di Madrasah An Nidzamiyah dalam usia tiga puluhan tahun. Disinilah beliau berkembang dan menjadi terkenal. Mencapai kedudukan yang sangat tinggi.

Pengaruh Filsafat Dalam Dirinya

Pengaruh filsafat dalam diri beliau begitu kentalnya. Beliau menyusun buku yang berisi celaan terhadap filsafat, seperti kitab At Tahafut yang membongkar kejelekan filsafat. Akan tetapi beliau menyetujui mereka dalam beberapa hal yang disangkanya benar. Hanya saja kehebatan beliau ini tidak didasari dengan ilmu atsar dan keahlian dalam hadits-hadits Nabi yang dapat menghancurkan filsafat. Beliau juga gemar meneliti kitab Ikhwanush Shafa dan kitab-kitab Ibnu Sina. Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Al Ghazali dalam perkataannya sangat dipengaruhi filsafat dari karya-karya Ibnu Sina dalam kitab Asy Syifa’, Risalah Ikhwanish Shafa dan karya Abu Hayan At Tauhidi." (Majmu' Fatawa 6/54).
Hal ini jelas terlihat dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin. Sehingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Perkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik. Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak, berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah dan hadits-hadits palsu." (Majmu' Fatawa 6/54).

Demikianlah Imam Ghazali dengan kejeniusan dan kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul, tetapi sangat sedikit pengetahuannya tentang ilmu hadits dan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya menjadi pengarah dan penentu kebenaran. Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk ke dalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliau memiliki bantahan terhadapnya. Membuat beliau semakin jauh dari ajaran Islam yang hakiki.

Adz Dzahabi berkata, "Orang ini (Al Ghazali) menulis kitab dalam mencela filsafat, yaitu kitab At Tahafut. Dia membongkar kejelekan mereka, akan tetapi dalam beberapa hal menyetujuinya, dengan prasangka hal itu benar dan sesuai dengan agama. Beliau tidaklah memiliki ilmu tentang atsar dan beliau bukanlah pakar dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat mengarahkan akal. Beliau senang membedah dan meneliti kitab Ikhwanush Shafa. Kitab ini merupakan penyakit berbahaya dan racun yang mematikan. Kalaulah Abu Hamid bukan seorang yang jenius dan orang yang mukhlis, niscaya dia telah binasa." (Siyar A'lam Nubala 19/328).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Abu Hamid condong kepada filsafat. Menampakkannya dalam bentuk tasawuf dan dengan ibarat Islami (ungkapan syar'i). Oleh karena itu para ulama muslimin membantahnya. Hingga murid terdekatnya, (yaitu) Abu Bakar Ibnul Arabi mengatakan, "Guru kami Abu Hamid masuk ke perut filsafat, kemudian ingin keluar dan tidak mampu." (Majmu' Fatawa 4/164).

Polemik Kejiwaan Imam Ghazali

Kedudukan dan ketinggian jabatan beliau ini tidak membuatnya congkak dan cinta dunia. Bahkan dalam jiwanya berkecamuk polemik (perang batin) yang membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu kezuhudan. Sehingga menolak jabatan tinggi dan kembali kepada ibadah, ikhlas dan perbaikan jiwa. Pada bulan Dzul Qai’dah tahun 488 H beliau berhaji dan mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya.
Pada tahun 489 H beliau masuk kota Damaskus dan tinggal beberapa hari. Kemudian menziarahi Baitul Maqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus beri’tikaf di menara barat masjid Jami’ Damaskus. Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim Al Maqdisi di masjid Jami’ Umawi (yang sekarang dinamai Al Ghazaliyah). Tinggal di sana dan menulis kitab Ihya Ulumuddin, Al Arba’in, Al Qisthas dan kitab Mahakkun Nadzar. Melatih jiwa dan mengenakan pakaian para ahli ibadah. Beliau tinggal di Syam sekitar 10 tahun.
Ibnu Asakir berkata, "Abu Hamid rahimahullah berhaji dan tinggal di Syam sekitar 10 tahun. Beliau menulis dan bermujahadah dan tinggal di menara barat masjid Jami' Al Umawi. Mendengarkan kitab Shahih Bukhari dari Abu Sahl Muhammad bin Ubaidilah Al Hafshi." (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala 6/34).

Disampaikan juga oleh Ibnu Khallakan dengan perkataannya, "An Nidzam (Nidzam Mulk) mengutusnya untuk menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad tahun 484 H. Beliau tinggalkan jabatannya pada tahun 488 H. Lalu menjadi orang yang zuhud, berhaji dan tinggal menetap di Damaskus beberapa lama. Kemudian pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. Kemudian kembali ke Thusi." (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala 6/34).

Ketika Wazir Fakhrul Mulk menjadi penguasa Khurasan, beliau dipanggil hadir dan diminta tinggal di Naisabur. Sampai akhirnya beliau datang ke Naisabur dan mengajar di madrasah An Nidzamiyah beberapa saat. Setelah beberapa tahun, pulang ke negerinya dengan menekuni ilmu dan menjaga waktunya untuk beribadah. Beliau mendirikan satu madrasah di samping rumahnya dan asrama untuk orang-orang shufi. Beliau habiskan sisa waktunya dengan mengkhatam Al Qur'an, berkumpul dengan ahli ibadah, mengajar para penuntut ilmu dan melakukan shalat dan puasa serta ibadah lainnya sampai meninggal dunia.

Masa Akhir Kehidupannya

Akhir kehidupan beliau dihabiskan dengan kembali mempelajari hadits dan berkumpul dengan ahlinya. Berkata Imam Adz Dzahabi, "Pada akhir kehidupannya, beliau tekun menuntut ilmu hadits dan berkumpul dengan ahlinya serta menelaah shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur panjang, niscaya dapat menguasai semuanya dalam waktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan hadits dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapa orang putri."

Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab Ats Tsabat Indal Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu berkata, "Bawa kemari kain kafan saya." Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua matanya, dan berkata, "Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut." Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagi hari). (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala 6/34). Beliau wafat di kota Thusi, pada hari Senin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H dan dikuburkan di pekuburan Ath Thabaran (Thabaqat Asy Syafi'iyah 6/201).

Peranan Aqidah Akhlak Dalam Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah.
Dalam kehidupan ini kita sering menjumpai istilah Akidah Akhlak .Akidah dalam artian pemikiran yang dapat di yakini kebenarannya. Dan di kuatkan dengan dalil dalil nakli.dan aqli.Sedang kan akhlak artinya budi pekerti atau akhlak
Dalam akidah ini ada tiga Faktor yang harus di ketahui yaitu : Iman , Islam, dan Ihsan ,Adapun permasalahan yang dapat penulis rumuskan dalam makalah ini adalah :
1.      Apa arti Akidah dan Akhlak.
2.      Keutamaan Akidah islam
3.      Peranan Akidah Akhlak dalam Islam.

B.     Pengertian Aqidah dan Akhlak
1.      Pengertian Akidah.
Arti aqidqh menurut bahasa adalah perjanjian atau ikatan sedangkan menurut istilah adalah pendapat atau pemikiran yang dapat di yakini kebenarannya dan dikuatkan dengan dalil-dalil aqlinya
Aqidah mengandung pokok-pokok kepercayaan yang harus di yakini kebenarannya,aqidah tersebut berdasarkan dalil-dalil tertentu,dalil aqli dan dalil nakli sebagai dasar dalam memenuhi aqidah islam secara luas perlu disebut sebagai landasanyang tersirat dalam Al-Qor’an dan Al-Hadits. Al-Qor’an dan Al-Hadits tersebut sebagai pelengkap atau sebagai penguat dari pemikiran atau pendapat.

2.      Pengertian Akhlak..
Arti Akhlak menurut bahasa adalah budi pekerti tingkah laku atau etika. Sedangkan menurut istilah adalah Sesuatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan terjadinya perbuatan-perbuatan seseorang dengan mudah.
Seseorang di katakana baik apabila budi pekertinya baik sebaik baiknya seseorang di katakana buruk apabila tingkah lakunya buruk oleh karena itu,untuk mengetahui baik atau buruknya akhlak seseorang dapat dilihat dari perbuatannya atau gerak-geriknya.
Dalam Agama Islam mengajar ketentuan akhlak yang terpuji kepada imatnya baik dalam beribadah kepada Allah maupun hubungandengan sesama makhluk Allah. Orang Islam diharapkan menjadi contoh yang baik,sebab kalau tidak Allah akan menutup nilai Islam itu sendiri.Hal ini banyak di nyatakan oleh ahli pikir Islam.

C.    Keutamaan Aqidah Islam.
1.      Tujuan Aqidah Islam.
Aqidah Islam mempunyai tujuan sebagai berikut :
Percaya kepada yang ghaib,meliputi percaya kepada Allah yang menciptakan alam semesta,percaya adanya malaikat,turunya wahyu,adanya hari Akhir,sorga dan neraka
a.       Percaya kepada kitab suci yang diturunkan Allah kepada para Rasulnya.
b.      Percaya adanya qada dan qadar yaitu ketentuan baik dan buruk dari Allah
c.       Islam merangkum aqidah,ibadah dan muamalah.
d.      Dengan aqidah yang benar,akan mendorong seseorang untuk menjalankan ibadah kepada Allah dan melakukan muamalah dengan baik.apabila umat Islam telah mengerjakan aqidah ,ibadah dan muamalah secara baik dan benar, maka akan tercipta kehidupan yang adil dan sejahtera di dunia maupun di akherat.

2.      Dalil Tentang Pengertian Dasar dan Tujuan aqidah
a.       Pengertian Dasar dan Tujuan Aqidah Rasul telah berfirman kepada Al-Qur’an yang di turunkan kepadanya dari TuhanNya. Demikian pula orang-orang yang beriman semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya ( Q.S Al-Baqarah 285 )
b.      Tujuan Aqidah Islam selanjutnya yaitu manusia menjadi seorang mukmin dan taqwa kepada Allah SWT.


BAB II
PERANAN AQIDAH AKHLAK DALAM ISLAM


A.    Pengertian Perbedaan Iman, Islam dan Ihsan
1.      Pengertian Iman
Di tinjau dari segi bahasa iman adalah percaya sedang dari istilah adalah mempercayai segala apa yang di turunkan oleh Allah Swt.baik berupa wahyu berupa kenikmatan ,berupa kesehatan,agama.

2.      Pengertian Islam
Arti Islam dari segi bahasa adalah penyerahan atau selamat.sedang menurut istilah adalah agama yang mengajarkan tentang ketaatan,kepatuhan serta berserah diri kepada Allah semata.orang yang demikian disebut muslim.

3.      Pengertian Ihsan
Ihsan dari segi bahasa adalah baik,sedangkan menurut istilah adalah berbuat baik dengan niat ibadah kepada Alah secara ikhlas.

B.     Rukun – rukun iman
1.      Pengertian rukun iman
Menurut bahasa iman berarti percaya atau pengakuan yang tertanam dalam hati.Sedangkan arti islam dalam adalah menyerah ,tunduk ,mengaku baik dengan hti maupun dengan perbuatan,dan mmenurut ilmu tauhid ialah percaya yang meresap dalam hati,dengan penuh keyakinan tidak bercampur dengan syak dan ragu,erta memberi pengaruh terhadap pandangan hidup,tingkah laku dan perbuatan sehari – hari
  
2.      Keterangan pokok – pokok dalam Islam
a.       Iman kepada Allah
Iman artinya ita wjib percaya bahwa Allah itu ada. Adanya Allah
Itu wajib dan sering di sebut wajibul wujud.karena tidak mungkin alam semesta ini tercipta dengan sendirinya.alam semesta ini timbul karena ada penciptanya, yaitu Allah SWT.

b.      Iman kepada malaikat
Imam kepada malaikat artinya kita harus percaya bahwa malaikat itu makhluk Allah yang gaib dan diciptakan dari cahaya.
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang senantiasa yunduk dan patuh, tidak pernah membantah perintah-Nya. Malaikat merupakan makhluk yang tidak memiliki nafsu, tidak lapar ataupun tidak haus, juga tidak menginginkan kesenangan dengan lawan jenis.
Malaikat yang wajib kita ketahui ada 10, yaitu :
1.      Jibril bertugas menyampaikan wahyu
2.      Mikail yang bertugas menurunkan hujan
3.      Israfil yang bertugas meniup sangkakala
4.      Izrail yang bertugas mencabut nyawa
5.      Nunkar yang bertugas menanyai dalam kubur
6.      Nankir yang bertugas menanyai dalam kubur
7.      Rakib yang bertugas mencatat amal baik
8.      Aiti yang bertugas mencatat amal buruk
9.      Malikyang bertugas menjaga neraka
10.  Ridwan yang bertugas menjaga surge

c.       Iman kepada Kitab – Kitab Allah.
Allah telah menurunkan kitab – kitab Nya sejak dari Lauhul-mahfudz kepada para nabi dan Rasul.

d.      Iman kepada Nabi dan Rasul
Kita wajib percaya bahwa para nabi dan rasul Allah adalah manusia pilihan,di utus oleh Allah untuk menyampaikan dan pedoman hidup kepada manusia.

e.       Iman kepada Hari Akhir ( Qiamat )
Iman kepada hari akhir artinya kita wajib percaya bahwa terjadi hari Qiamat.yang dimaksud dengan hari qiamat adalah adanya hidup sesudah mati,oleh karena itu mati hanyalah pengganti sifat hidup dari Fana kepada baqa atau dari dunia kepada akherat. Artinya setelah nyawa meninggalkan badan,ia tidak akan mati lagi tetapi telah mulai menginjak alam lain yang lebih kekal yakni alam akherat.

f.       Iman kepada Qada dan Qadar
ita wajib memmpercayai bahwa segala sesuatu apa yang baik dan buruk bagi manusia maupun bagi semua makhluk itu adalah Allah Swt yang menentukan nasib baik dan buruk.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...