February 10, 2013

Prinsip Metodologi


Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatarbelakangi berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti di dalam kegiatan ilmiah mereka.

Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, diantaranya:
A. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:
Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu: (1) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi, (2) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk  mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.(3) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan diantara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru. (4) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan. (5)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.

Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut: (1) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak. (2) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. (3) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.

Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.

B. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan.
Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna.
Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun
  
C. Karl Raimund Popper
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir.
Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.

K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATION). 

February 05, 2013

Penelitian Kuantitatif New



1. Definisi Penelitian Kuantitatif

Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

2. Asumsi Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).
a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
b. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku.

3. Karakeristik Penelitian Kuantitatif

Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150) :
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang bersifat subjektif.
c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.

e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan alat yang objektif dan baku.
g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
j. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.
k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.
l. Penelitian kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah

3. Prosedur Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur.
c. Pengembangan kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variabelhipotesis, dan pertanyaan penelitian.
e. Pengembangan disain penelitian.
f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.

4. Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif

Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78).
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian korelational
c. Penelitian kausal komparatif
d. Penelitian tindakan
e. Penelitian perkembangan

5. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khusunya kuantitatif analitik adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya.

Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual.

Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.
c) Perumusan hipotesis  yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis  yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.
e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut kemudian oleh Jujun S. Suriasumantri divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:


Sumber : http://statistikian.blogspot.com

November 15, 2012

Safe and Healthy Fruit For Ulcer

IN Jakarta, 50% of people suffer from heartburn. It's not numbers kidding of course. But it is said, there is a cheap, easy and healthy with fruit. Like what?
According dr.Ari Fahrial SpPD-KGEH MMB-Division of Gastroenterology Department of Medicine Faculty of medicine / Cipto Mangunkusumo, data from research conducted at the RSCM in approximately 100 patients with symptoms of dyspepsia, it turns out after further testing with endoscopy, obtained 20 % of organic disorders. Meanwhile, according to a recent study at the Jakarta public figures obtained nearly 50% of people suffer from heartburn Jakarta.
A study with a substantial number of patients and involve endoscopy centers in several cities in Indonesia also shows that functional dyspepsia present in 86.41% of 7,092 cases of dyspepsia endoscopy. Data abroad also have numbers that are not too different.
In patients with dyspeptic disorders, especially if chronic dyspepsia is already underway and has been given a variety of drugs, but the results have not been satisfactory, should be considered for further testing with binocular examination (endoscopy) upper GI. Through this examination can be known structural abnormalities obtained.
As for organic disorders especially in patients with ulcers or wounds and tend to occur in bleeding or gastric cancer who often can not carry out bloody fast. For patients with ulcers, both duodenal and in the stomach during treatment can perform fasting.
The results in RSCM proved that in patients who already have a chronic ulcer need to do further tests first, before implementing fasting. If the ulcer can be treated first or fasting while taking medication that caused the unexpected does not happen.
What about stomach pain due to functional impairment only, usually after Ramadan fasting seperri yesterday, complaints maagnya reduced and feel healthier. This happens because the ulcer complaints arising in patients affected by eating disorders, consumption of snack foods, such as fatty foods, sour, and spicy all day, consumption of soft drinks and coffee, smoking and stress factors.
Reading the above gastric disease is apparently "terrible" if we are exposed. But it's actually a healthy lifestyle, can we simply apply in our daily lives. For example, by eating the recommended fruits. Many patients with gastric ulcer or ulcer-acute, usually 'memantang self' to eat fruits, let alone have any sense of a strong acid, such as lemon. Though some studies of literature who wrote about the results of research experts, even fruits have a strong healer kada-penyaklit the disease.
It's not all fruits for consumption, there are some pieces that are entered row of abstinence to eat. But you know, whatever fruit is allowed and not allowed in the list to be enjoyed?
There are some parents (seniors) do not even dare to eat fruits, because when they consume these fruits, their stomach feels very uncomfortable, if not for the stomach acid stomach feels 'cold'.
The elderly who have stomach acid conditions have to be careful in consuming fruits, because most of the water from the fruit contains the sweet taste sour, while nature itself is sour stomach, after eating fruits become more acidic, of course will cause bad feelings.
It is recommended to consume vegetables that contain a bitter taste and a little spicy, like: Blonceng, peppers, raw ginger, onions (kind of vegetables can control the formation of stomach acid), and others, should not eat fruits with an appropriate amount , do not overdo it.
Meanwhile, as has been reported by many media health, many doctors recommend to enjoy Pomelo. Fruits are in fact widely available in Java and Bali is reportedly has the power to help the healing process of gastric ulcers.
As quoted from the article in Kompas daily health, experts from Jagiellonian University, Poland, found that grapefruit extract contains antibacterial and antioxidant that can "calm" abdominal lymph system to help the healing process. Dr. Thomas Brzozowski, head of research, suggests that people with peptic ulcers incorporate orange into their diet while naturally acidic.
During the patient's ulcers are asked not to enter the orange into their diet, but this study suggests precisely the opposite. Extract is believed to reduce the levels of the enzyme COX-1 and COX-2 are present in drugs.
This condition plays a major role in the effort to cure stomach. The researchers believe capable of grapefruit extract blend with the second enzyme in the process of healing the stomach.Alternative fruit so cheap, easy and healthy is not it?

Fruit To Nourish Sperm

Sperm is has particularly important role in human life, because the sperm to fertilize eggs served any woman's ovulation occurs. In addition to certain foods to increase the quality and quantity of sperm itself. There is also a type of fruit which helped support the quality, quantity and quantity of sperm, such as:
1. Banana
Who does not know a banana. Bananas have a taste of the meat is so soothing and makes the stomach feel full longer, delaying hunger rich in vitamin A and natural fibers. Banana is a fruit that is phenomenal in Indonesia and flourished by anyone, regardless of age restrictions. Apparently bananas are not only consumed as usual, which in fact bananas are rich in fiber and contains a good antikoksidan to increase libido or sexual desire, bring back the lost sexual desire, increase sperm count and improve sperm quality. Bananas are not only rich in fiber, bananas also contain other vitamins, such as potassium and B vitamins like riboflavin, which serves as an energy booster for the body.
2. Avocado
Avocado is a fruit that much-loved of all ages. Fruit that has colored yellowish flesh is indeed suitable for consumption. Avocado is enriched with some nutritional value such as vitamin A, fiber, vitamin D, folic acid, and calories high enough. Avocados are in their utilization is not only used as a skin moisturizer, skin lightening but avocado has other properties, one of which can meningkatakn sperm productivity, quality, and quantity of sperm. Avocados can also be used as a substitute for diet you are in a program to lose weight or a healthy diet. Not only there are avocados contain vitamin B6 may also raise libido or sexual energy stimulation you and your partner.

3. Garlic
Garlic is one type of herb that has a distinctive aroma and is very sharp. But garlic has remarkable properties that are beneficial to the body and to treat diseases such as asthma, allergies, lowering cholesterol and the detoxification of toxins in the body. Garlic contains allicin compound, which is a kind of element of compound that can improve blood circulation to all the vital organs and male sexual organs. By eating garlic are combined in the form of vegetables or a mixture of food can improve male sexual arousal.
4. Mango and Strawberry
Mango and strawberry which both have a wry sense of a fairly typical, but the unisex mangoes that taste sweet. According to the information related to that eating mango or strawberry juice regularly can improve a man's sexual libido and make them eager to have sex with your partner. Both types of fruit is not only good consumed by men only, the women can also consume fruit juices from both the enhancer of sexual arousal. Strawberry is very suitable to be consumed by men to increase sperm count and sperm moving swiftly and healthy.
5. BrownChocolate naturally occurring compounds containing elements such as phenylethylamine which is a natural chemical element that can make a happy mood for anyone who enjoyed it, chocolate is a type of food loved by all people without any age limit. Not only owned the compound chocolate, chocolate also contains elements of other compounds that can create a sense of heightened sexual arousal and the body was pounding when you have sex with your partner and get a sexual touch.
6. Liver
If you are a man termasuksalah decreased libido or low energy stimulation, try to consume animal liver from chicken liver or beef liver. A heart is a source of glutamine, an element of a compound that can enhance the immune system so the body always looks fresh and allegedly liver can also increase the blood for those who have low blood pressure.
7. Eggs
Eggs which are the biggest source of protein that also contains vitamin B5 and B6 useful to balance hormones and relieve stress, not only that the content of protein and vitamins, it makes eggs as one of the menus that can improve male sexual arousal that became a symbol for male fertility .
Known many men who consumed eggs dicammpurkan in steeping herbs or direct menengak-boiled eggs before starting sexual activity. Egg yolk contains a very high zinc can be beneficial to increase the number, quality and increase the production of testosterone in men.

8. Celery
Celery often is found in vegetable sauce, meatballs or serving foods that use celery. Celery is a food source that can increase androsterone, a hormone released through sweat that can arouse sexual desire. You can also menikamti celery in the form of juice mixed with other fruit.
9. Nuts
Nuts contain fatty acids that are important in the production of male hormones. One is almond, besides rich fatty acids, almonds also contain scents that can stimulate a woman to have sex.
10. Watermelon
Fruit is round like a ball is a kind of vines. The amount can be the size of a human head, green or striped green and white. The flesh is generally red, watery and seedy, but there are also yellow. That Watermelon (Citrullus vulgaris Schard). This fruit can be consumed directly. Efficacy of a watermelon is good enough to cope with the heat, relieving thirst. This fruit also can arouse sexual desire of men and women and is also good for healthy sperm.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...