November 11, 2012

Sejarah Pecinta Alam

Puncak Gunung Gede, Jawa Barat
Sejarah Pecinta Alam
Jika kita mau melihat masa lalu sebenarnya sejarah manusia itu sangat erat hubungannya dengan alam. sejak zaman pra sejarah dimana manusia masih berburu dan mengumpulkan makanan (meramu), alam adalah tempat tinggal mereka. dan selalu bergantung kepada alam, jajaran pegunungan adalah tempat mereka bersandar, lembah dan padang rumput adalah tempat mereka berbaring, sungai adalah tempat mereka melepas dahaga, dan goa-goa adalah tempat mereka berlindung dari sengatan matahari dan terpaan hujan sera badai. 
akan tetapi setelah manusia menemukan budaya dan tehnologi, alam menjadi barang abeh yang selalu eksploitasi. manusia mulai mendirika bangunan untuk mereka berlindung, manusia mulai menciptakan barang-barang untuk mendapatkan kemudahan dalam hidup mereka walau mereka tak menyadari barang-barang tersebut dapat mencemari alam. Manusia juga menciptakan gedung-gedung bertingkat untuk mengangkat kepala mereka dan menonjolkan keegoisan mereka, hingga pada akhirnya manusia dan alam mengukir sejarahnya sendiri-sendiri. Ketika keduanya bersatu dan saling menghormati kembali, maka saat itulah Sejarah Pecinta Alam dimulai:
Pada sekitar tahun 1492 sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m) di kawasan Vercors Massif. Waktu itu belumlah terlalu jelas apakah mereka ini tergolong sebagai para pendaki gunung yang pertama. Namun beberapa dekade kemudian orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois (sejenis kambing gunung). Mungkin saja mereka ini para pemburu yang mendaki gunung, namun inilah pendakian gunung tertua yang pernah dicatat dalam sejarah. Pada sekitar tahun 1786 puncak gunung tertinggi pertama yang dapat dicapai manusia adalah puncak Mont Blanc (4807 m) di Perancis. Lalu pada tahun 1852 puncak Everest setinggi 8840 meter diketemukan. Orang-orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau menurut orang Tibet menyebutnya Chomolungma. Puncak Everest berhasil dicapai manusia pada tahun 1953 melalui kerjasama Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris. Sejak saat itulah pendakian ke atap-atap dunia semakin ramai.
Di Indonesia sendiri sejarah pendakian gunung dimulai sejak tahun 1623 saat Yan Carstensz menemukan “Pegunungan sangat tinggi di beberapa tempat tertutup salju” di Papua. Nama orang Eropa ini dikemudian hari digunakan untuk salah satu gunung di gugusan Pegunungan Jaya Wijaya yaitu Puncak Carstensz. Pada tanggal 18 Oktober 1953 di Indonesia berdiri sebuah perkumpulan yang diberi nama “Perkumpulan Pentjinta Alam” (PPA). PPA merupakan perkumpulan hobby yang dimaksudkan sebagai suatu kegemaran positif terlepas dari sifat maniak yang semata-mata ingin melepaskan nafsunya dalam corak negatif. Perkumpulan ini bertujuan mengisi kemerdekaan dengan kecintaan terhadap negeri ini selepas masa revolusi yang diwujudkan dengan mencintai alamnya serta memperluas dan mempertinggi rasa cinta terhadap alam seisinya dalam kalangan anggotanya dan masyarakat umumnya. Awibowo, salah satu pendiri perkumpulan ini mengusulkan istilah pecinta alam karena cinta lebih dalam maknanya daripada gemar/suka yang mengandung makna eksploitasi belaka, tapi cinta mengandung makna mengabdi.”Bukankah kita dituntut untuk mengabdi kepada negeri ini ?.” Satu kegiatan besar yang pernah diadakan PPA adalah pameran tahun 1954 dalam rangka ulang tahun kota Jogja, mereka membuat taman dan memamerkan foto kegiatan. Mereka juga sempat merenovasi Argodumilah (tempat melihat pemandang di desa Patuk) tepat di jalan masuk Kabupaten Gunung Kidul, Jogjakarta. PPA juga sempat menerbitkan majalah “Pecintja Alam” yang terbit bulanan. Namun sayang perkumpulan ini tidak berumur lama, penyebabnya antara lain faktor pergolakan politik dan suasana yang belum terlalu mendukung hingga akhirnya pada tahun 1960 PPA dibubarkan.
Sejarah pecinta alam kampus di Indonesia dimula pada era tahun 1960-1970 an. Pada saat itu kegiatan politik praktis mahasiswa dibatasi dengan dikeluarkannya SK 028/3/1978 tentang Pembekuan Total Kegiatan Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa yang melahirkan Konsep Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Gagasan mula-mula pendirian Pecinta Alam kampus dikemukakan oleh Soe Hok Gie pada suatu sore, 8 Nopember 1964 ketika mahasiswa FSUI sedang beristirahat setelah bekerja bakti di TMP Kalibata. Sebetulnya gagasan ini, seperti yang dikemukakan Soe Hok Gie sendiri, diilhami oleh organisasi pecinta alam yang didirikan oleh beberapa orang mahasiswa FSUI pada tanggal 19 Agustus 1964 di Puncak Gunung Pangrango. Organisasi yang bernama Ikatan Pencinta Alam Mandalawangi itu keanggotaannya tidak hanya terbatas di kalangan mahasiswa saja. Semua yang berminat dapat menjadi anggota setelah melalui seleksi yang ketat, namun sayangnya organisasi ini mati pada usianya yang kedua. Setelah berbincang – bincang selama kurang lebih satu jam semua yang hadir antara lain : Soe Hok Gie, Maulana, Koy Gandasuteja, Ratnaesih (kemudian menjadi Ny. Maulana), Edhi Wuryantoro, Asminur Sofyan Udin, D armatin Suryadi, Judi Hidayat Sutarnadi, Wahjono, Endang Puspita, Rahayu,Sutiarti (kemudian menjadi Ny. Judi Hidayat) sepakat untuk membicarakan gagasan tadi pada keesokan harinya di FSUI.
Pada pertemuan kedua yang diadakan di Unit III bawah gedung FSUI Rawamangun, di depan ruang perpustakaan. Hadir pada saat itu semua yang sudah disebut ditambah Herman O. Lantang yang saat itu menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa FSUI. Pada saat itu dicetuskan nama organisasi yang akan lahir itu
IMPALA singkatan dari Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam. Setelah pendapat ditampung akhirnya diputuskan nama organisasi yang akan lahir itu IMPALA. Kemudian pembicaraan dilanjutkan dengan membahas kapan dan dimana IMPALA akan diresmikan. Akan tetapi setelah bertukar pikiran dengan Pembantu Dekan III bidang Mahalum yaitu Drs. Soemadio dan Drs. Moendardjito yang ternyata juga menaruh minat terhadap organisasi tersebut dan menyarankan agar merubah nama IMPALA menjadi MAPALA PRAJNAPARAMITA. Nama ini diberikan oleh Bpk. Moendardjito karena menggangap nama IMPALA terlalu borjuis. MAPALA merupakan singkatan dari Mahasiswa Pecinta Alam, selain itu MAPALA juga memiliki arti berbuah atau berhasil. Dan PRAJNAPARAMITA berarti dewi pengetahuan. Jadi dengan menggunakan nama ini diharapkan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh anggotanya akan selalu berhasil berkat perlindungan dewi pengetahuan. Ide pencetusan pada saat itu memang didasari oleh faktor politis selain dari hobi individual pengikutnya, dimaksudkan juga untuk mewadahi para mahasiswa yang sudah muak dengan organisasi mahasiswa lain yang sangat berbau politik dan perkembangannya mempunyai iklim yang tidak sedap dalam hubungannya antar organisasi. Sampai akhirnya diresmikanlah organisasi ini pada tanggal 11 desember 1964 dengan peserta mencapai lebih dari 30 orang.
Dalam tulisannya di Bara Eka (13 Maret 1966), Soe Hok Gie mengatakan bahwa, “Tujuan Mapala ini adalah mencoba untuk membangunkan kembali idealisme di kalangan mahasiswa untuk secara jujur dan benar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan almamaternya. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang tidak percaya bahwa patriotisme dapat ditanamkan hanya melalui slogan-slogan dan jendela-jendela mobil. Mereka percaya bahwa dengan mengenal rakyat dan tanah air Indonesia secara menyeluruh barulah seseorang dapat menjadi patriot-patriot yang baik.” Para mahasiswa itu diawali dengan berdirinya Mapala Universitas Indonesia, mencoba menghargai dan menghormati alam dengan menapaki alam mulai dari lautan hingga ke puncak-puncak gunung. Mencoba mencari makna akan hidup yang sebenarnya dan mencoba membuat sejarah bahwa manusia dan alam sekitar mempunyai kaitan yang erat. Sejak saat itulah Pecinta Alam merasuk tak hanya di kampus melainkan ke sekolah-sekolah, ke bilik-bilik rumah ibadah, lorong-lorong bahkan ke dalam jiwa-jiwa bebas yang merindukan pelukan sang alam.

November 10, 2012

Hakikat Pecinta Alam (HPA)

Hakikat Pecinta Alam
Pecinta Alam adalah orang yang menghargai alam ini dengan cara menjaganya. Pecinta alam bukan sekedar orang yang bisa/mampu mendaki tingginya gunung, menyelami dalamnya lautan, menyusuri panjangnya goa, mengarungi ganasnya jeram, atau kegiatan-kegiatan lain yang menurutku lebih cocok disebut adventure.
Pecinta alam lebih luas dari itu. Tidak harus bisa atau suka dengan kegiatan-kegiatan yang memacu adrenalin untuk menjadi seorang pecinta alam. Tapi, justru hanya dengan tindakan sepele kita bisa jauh mencintai alam. Hanya dengan tindakan sepele seperti membuang sampah pada tempatnya kita jauh lebih mencintai dan menghargai alam.
Membuang sampah pada tempatnya. Tindakan sepele yang justru mungkin sering dilanggar para "pecinta alam" ketika sedang memacu adrenalinnya di gunung, lautan, jeram, goa atau ketika berada di peradaban hiruk pikuk kota. Tindakan sepele yang justru tidak diperhatikan oleh para penjelajah bertopeng pecinta alam. Sungguh ironis. Ketika kita, dengan label seorang pecinta alam, dengan enaknya menikmati indahnya alam ini, tp kita justru melukai alam dengan meninggalkan potongan-potongan sampah yang tidak bisa diurai oleh alam. Sungguh ironis ketika kita lebih bangga saat mampu mencapai puncak suatu gunung ketimbang ketika kita memungut sampah yang kita bawa.
Tanpa bermaksud menggurui, alangkah bijaknya bila kita mulai memperhatikan saudara kita yang selama ini kita lukai. Yaitu alam. Sebelum dia pada akhirnya dia habis kesabaran sehingga marah kepada kita. Mulai dari diri kita. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Cara Mempercepat Koneksi Modem Smartfren

Cara Mempercepat Koneksi Modem Smartfren - Senang rasanya bisa kembali berbagi, pas dengan selogan blog ini Tidak Akan Rugi Karena Berbagi ok kita langsung saja ke pembahasan. 

Sekarang ini yang namanya modem Smartfren itu wuih lagi buming-bumingnya braay.. tapi kebanyakan pemakainya masih memakai dial-up deful dari sononya sehingga lalulintas koneksinya pun kadang tergannggu karena melebihi batas lalulintas koneksinya, nah kebanyakan orangkan memakai dial-up Smartfren seperti yang tertera dibawah ini.
  • Username       :smart 
  • Password        :smart 
  • Dial-up           : #777 
 Nah untuk itu saya akan memberikan cara alternative selain menggunakan username, password dan dial-up number yang tertera di atas. agar koneksi internet via modem smartfren anda memiliki kecepatan lebih dengan yang lainya triknya pun sangat sederhana hanya dengan mengganti username, password dan dial-up number nya saja. Berikut daftar username, password, dan dial-up number yang bisa kalian gunakan: setelah itu rasakan bedanya Braay.....
  • Username      : wap 
  • Password       : wap 
  • dial-up            : *98#
  • username       : m8 
  • password        : m8 
  • dial-up            : #777
  • username       : smart 
  • password        : smart 
  • dial-up            : *3111111# 
Yang belum tahu cara settingnya ikuti langkah berikut:

Masuk ke Control Panel
> Network and Internet --
> Network and Sharing Center --
> Set up a new connection r network --
> Set up dial-up connection --
> Isikan username, password, dan dial up phone numbernya (untuk connection name, terserah kalian) --
> Lalu klik connet dan ikuti langkahnya sampai selesai. Setelah itu tinggal koneksikan deh dengan menekan
   icon local area network yang biasanya terletak di kanan bawah dekat taskbar.

September 04, 2012

Contoh Sekripsi Full Data/Tarbiyah

Setelah sekian lama blog ini mati suri, sekarang akan saya coba hidupkan lagi... nah untuk ngihidupinyya lagi sekarang saya posting tentang Contoh Sekripsi Tarbiyah yang ful data dari Bab I - V + alat pengumpulan datanya juga, biar mudah namanya nolong lo bisa jangan setengah-setengah ia ga? kalian tinggal ganti aja lokasinya yang dekat dengan keberadaan anda biar ga susah-susah ok....




PERAN PONDOK PESANTREN MIFTAHAUL HIDAYAH
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT DESA KUTASARI CIPARI

untuk mendapatkan contoh skripsi Tarbiyah/PAI ini, silahkan klik link download di bawah ini: 
DOWNLOAD

 KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM
(Studi Analisis Surat Luqman Ayat 13-19)

untuk mendapatkan contoh skripsi Tarbiyah/PAI ini, silahkan klik link download di bawah ini:

PROFESIONALISME GURU YANG MEMILIKI
PEKERJAAN SAMBILAN DI GUGUS ERLANGGA
 KECAMATAN CIMANGGU

 untuk mendapatkan contoh skripsi Tarbiyah/PAI ini, silahkan klik link download di bawah ini:

 KESIAPAN GURU MI TERHADAP
PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(Studi Kasus di MI Kecamatan Kesugihan, Cilacap)

 untuk mendapatkan contoh skripsi Tarbiyah/PAI ini, silahkan klik link download di bawah ini:

KOMPETENSI PERSONAL GURU
MENURUT AL-GHAZALI
 
 untuk mendapatkan contoh skripsi Tarbiyah/PAI ini, silahkan klik link download di bawah ini:

KONSEP PRIORITAS TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM SURAT LUQMAN AYAT 13-19

 untuk mendapatkan contoh skripsi Tarbiyah/PAI ini, silahkan klik link download di bawah ini:


SILAHKAN ANDA DOWNLOAD SEPUASNYA, SEMOGA BERMANFAAT 
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ANDA DI BLOG INI DENGAN KOMENTAR
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...