August 12, 2012

Dalam Kesendirianku

Sendiri menyepi..tenggelam dalam renungan
ada apa aQ..seakan Q jauh dr ketenangan
perlahan Q cari, mengapa diri Q hampa..
mungkin ada salah, mungkin Q tersesat, mungkin dan mungkin lagi....
aku merasa sendiri menyepi,
ingin Q menangis..
sampai kapan Q begini,,
resah tak bertepii..
kembalikan aQ pada cahaya-Mu
yang sempat menyala benderang di hidup Q

July 28, 2012

Negara Marxis dan Revolusi

Judul Buku              : Negara Marxis dan Revolusi
Proletariat Penulis : Nur Sayyid Santoso Kristeva, M.A.
Cetakan                    : Ke-1, Agustus 2011
Tebal                          : xxxix + 1005 Halaman
Penerbit                    : Pustaka Pelajar Jogjakarta
ISBN                          : 978-602-9033-68-8

Gagasan Marx tentang Negara sesungguhnya menjadi kunci penting untuk memahami pemikiran besar Marx secara menyeluruh. Sayangnya, Das Kapital, sebagai magnum opus Marx tidak secara eksplisit memaparkan dasar-dasar teoretik Negara meskipun sesungguhnya Marx telah memberikan kritik yang mendasar dan radikal mengenai permasalahan ekonomi politik dan konsep sejarah perkembangan masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh proses produksi kapital dan tidak bisa lepas dari gagasan tentang Negara. Dengan mengambil pengalaman sejarah dari tahun-tahun revolusi 1848-1851 sebagai landasannya, Marx secara konsisten membangun materialisme dialektika. Ajaran-ajaran itu sesungguhnya mengandung ikhtisar pengalaman yang disinari oleh suatu pandangan filsafat yang matang tentang dunia dan pengetahuan yang kaya mengenai Negara. Ajarannya mengandung penjelasan tentang masalah-masalah: bagaimana terjadinya Negara borjuis? Mesin-mesin Negara apa saja yang diperlukan oleh kekuasaan borjuis ditinjau dari segi sejarah? Perubahan-perubahan apa yang dialami olehnya? Evolusi apa yang dijalankannya dalam revolusi-revolusi borjuis dan dihadapan aksi-aksi independen dari kelas-kelas tertindas? Dan juga apa tugas-tugas proletariat dalam menghadapi mesin-mesin Negara ini? Namun jawaban Marx belum merupakan rumusan yang eksplisit dan sistematis. oleh karena itu upaya untuk merumuskannya merupakan hal yang sangat penting. Marx adalah tokoh yang tidak dapat diabaikan dari sejaran dan pemikiran. Marxisme adalah konsekuensi logis dari Hegelianisme, bahkan filsafat pada umumnya. Bahwa perjuangan kelas proletariat dalam menjalankan tugas revolusioner memiliki peran penting dalam membentuk konsepsi negara Marx. Teori negara Marxis intinya bahwa negara adalah alat dari sebuah kelas yang berkuasa demi kepentingan kelas-kelas atas. Bahwa terbentuknya negara dideterminasi secara dialektis dalam proses sejarah pertentangan kelas dalam masyarakat.

Terkait dengan urgensi itulah buku ini ditulis. Buku ini berusaha menjawab secra sistematis bagaimana konsep pemikiran Karl Marx tentang negara dan revolusi sosial, dan bagaimana tugas-tugas proletariat di dalam revolusi sosial. Dalam buku ini penulis menganalisis ajaran Marx tentang negara dan tugas proletariat di dalam revolusi sosial. Diawali dari uraian tentang konsepsi Ideologi Marx, Konsepsi Negara Hegel, Marxis dan Engels. Negara adalah dominasi kelas berkuasa, maka untuk menciptakan tatanan sosialisme dibutuhkan peranan revolusioner proletariat dalam sejarah, dan puncak perjuangan kelas ini adalah diktatur proletariat untuk mempertahankan masyarakat sosialis. Kemudian penulis juga menganalisis dengan kritis bagaimana konsepsi revolusi sosialisme dalam proses perubahan sosial masyarakat. Serta bagaimana konsepsi tentang filsafat proletariat dalam tugasnya mendorong revolusi sosial. Konsepsi tentang filsafat proletariat memberikan dasar penting, dan menjadi jalan penghubung kepada Teori Negara Marxis.
Namun demikian apa yang disajikan dalam buku ini lebih dari sekedar sistematisasi gagasan Marx tentang Negara. Dengan metode hermeneutis-interpretatif dan pendekatan kritis-filosofis serta heuristika, penulis menawarkan pemahaman baru terhadap dimensi pemikiran filsafat sosial dan politik tentang Negara dan revolusi sosial menurut Karl Marx. Tawaran ini menjadi penting—tidak berarti kita menelannya bulat-bulat—ketika sejarah hari ini mencatat bahwa Negara semakin vulgar menunjukkan diri sebagai alat kepentingan penguasa dan pemodal.[]


Contact Penulis    : 085 647 634312/ 087 838 520 977,
E-Mail            : skristeva@gmail.com/ nuriel.ugm@gmail.com
Alamat Penerbit Pustaka Pelajar  : Celebah Timur UH III/ 548 Jogjakarta 55167, Telp. (0274) 381542, Fax. (0274) 383083, E-Mail: pustakapelajar@yahoo.com/ pustakapelajar

February 14, 2012

Macam-Macam Manajemen

 Hay sob ketemu lagi neh ma saya setelah sekian lama fakum dalam dunia perblogkan.. hehehehe maklum sibuk euy. ok langsung aja disini saya mau posting tentang macam-macam manajemen yang saya tau dari beberapa sumber yang Insyaallah dapat dipercaya....

1)    Manajemen Sekolah
2)    Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM)
3)    Manajemen Keuangan
4)    Manajemen Pemasara.
5)    Manajemen Hubungan Masyarakat
Adapun penjabaran makna dari lima pemikiran diatas adalah sebagai berikut

a)    Manajemen Sekolah
Menurut Nasuha Pengertian Manajemen Sekolah Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi sehingga dikenal istilah adminitrasi pendidikan.
Dalam studi ini, penulis cenderung untuk mengidentikkan keduanya, sehingga kedua istilah ini dapat digunakan dengan makna yang sama. Selanjutnya, di bawah ini akan disampaikan beberapa pengertian umum tentang manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Dari Kathryn . M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa : “Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”. Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djam’an Satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”. Sementara itu, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan bahwa “administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal”. Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa : Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; Manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya; dan Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.


b)    Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.[rujukan?] Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi.

c)    Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan atau pembiayaan merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, melaksanakan dan mengefaluasi serta mempertanggung jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Dalam manajemen penidikan, masalah dana merupakan potensi yang sangat menentukan dan tidak bisa dipisahkan dari kajian manajemen pendidikan. Adapun biaya adalah keseluruhan dana baik secara langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari berbagai sumber.

d)    Manajemen Hubungan Msayarakat (Humas)
Yang ini menurut Nasuha berfungsi sebagai pencitraan sekolah atau lembaga pendidikan. Humas itu sendiri merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan kebijakan dan prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan dari massyarakat



SILAHKAN DI COPY TOTAL
 

June 28, 2011

Keresahanku

27 juni merupakan momen terpenting bagi hidupku kelak, 
perangai cinta seakan jelas dipelupuk mata walau kadang 
bayangan itu membiyas..
sekarang hanya bagaimana aku bisa menentukan langkah hidupku
untuk sahabatku terimakasi atas semua yang pernah kita jalani bersama,
biarkanlah semua indah cerita kita akan selalu menjadi
histori kehidupan yang takan pernah usang 
dimakan oleh lapuknya zaman...
sahabat mari kita menatap masa depan kita bersama
jangan pernah lupakan aku walau 
aku akan pergi jauh meninggalkan kalian.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...